Jawaban terhadap Pemalsuan hadis Keutamaan Bulan Rajab

Sebagian orang mengatakan bahwa hadis-hadis Nabi saw tentang keutamaan bulan Rajab sebagai hadis palsu. Mungkin itu karena kejahilan atau kedengkian, atau menjadi pengikut secara fanatik buta terhadap suatu mazhab yang dikenal sebagai wahabi.

Imam Ali (sa) pernah menyatakan bahwa seseorang akan memusuhi sesuatu karena kejahilannya. Jahil yang menyadari akan kejahilannya tentunya ia akan mencari kebenaran. Yang parah itu adalah “Jahil murakkab”, yakni ia jahil terhadap kejahilannya, tidak tahu terhadap ketidaktahuannya, alis tidak menyadari atas kejahilannya.

Jika kita mau jujur dan kritis terhadap hadis dan ilmu hadis, kita akan jumpai banyak sekali perbedaan pendapat di kalangan ulama ahli hadis ahlusunnah dan wahabi soal hadis shahih dan tolok ukur hadis shahih.

Mestinya mereka sadar bahwa semua kaidah ilmu hadis itu dibuat oleh ulama bukan Nabi saw. Kebenarannya tidak mutlak, bisa salah dan bisa benar, dapat dikritisi, bisa berubah dan dikembangkan.

Hadis yang dikatakan sebagai hadis mutawatir belum tentu mutawatir yang sebenarnya. Karena masih ada peluang dikritisi, misalnya jika para perawinya saling kenal satu sama lain. Bisa terjadi persengkolan dalam kebohongan. Dan ini sudah banyak terjadi perjalanan sejarah umat Islam. Bahkan mereka berani berdusta atas nama Nabi saw. Tidak percaya ? Silahkan baca pernyataan Imam Ali bin Abi Thalib (sa), sebagai pintu ilmu Nabi saw, tentang bermacam2 para perawi hadis Nabi saw, klik di sini:
https://syamsuri149.wordpress.com/2010/05/17/sekitar-hadis-hadis-yang-diriwayatkan-dari-nabi-saw/

Siapa yang mengatakan Palsu?
Kita tahu bahwa yang mengatakan palsu hadis tentang keutamaan bulan Rajab, mereka hanyalah dari kelompok kecil wahabi dan para pengikutnya, bukan Ahlussunnah. Buktinya sangat sederhana: amalan, doa2, dan ritual Rajaban itu sudah menjadi tradisi puluhan tahun bahkan ratusan tahun di kalangan Ahlussunnah, khususnya di masyarakat Nahdhiyyin. Yang anti terhadap tradisi ini hanyalah dari kalangan pengikut wahabi, misalnya: sebagian Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, dan kelompok2 sempalan lainnya.

Karena kejahilannya mereka mengatakan: Amalan dan ritual Rajaban itu bid’ah, tidak pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Nabi saw. Seolah-olah mereka paling tahu tentang Nabi saw dan tradisinya, atau seolah-olah mereka pernah hidup bersama Nabi saw, atau merasa paling banyak memiliki informasi tentang Nabi saw. Padahal mereka tidak mengenal Nabi saw kecuali dari orang luar, bukan dari Ahlul baitnya (sa).

Apakah ada orang yang lebih mengetahui Nabi saw dan tradisinya daripada Imam Ali bin Abi Thalib (sa)? Bukankah Imam Ali (sa) dinyatakan oleh Nabi saw sebagai pintu ilmunya? Yang belum tahu, silahkan baca pernyataan Nabi saw tentangnya di:
http://tafsirtematis.wordpress.com/2008/07/08/hadis-madinah-al-ilm-kota-ilmu/

Hadis Nabi saw tentang Keutamaan bulan Rajab
Hadis-hadis Nabi saw tentang keutamaan banyak sekali, baik yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw maupun para sahabatnya, seperti tebaran bunga di musim bunga.

Contoh hadis Nabi saw yang bersumber dari Ahlul bait (sa)
Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tak ada bulan yang dapat menandingi keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orang kafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari saja di dalamnya, maka wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murka-Nya, dan diselamatkan dari semua pintu neraka.” (Mafatihul Jinan, bab 2: 131)

Contoh hadis Nabi saw yang bersumber dari para Sahabat
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa: ”
Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.” (Fadhail Syahr Rajab: 494)

Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …” (Fadhail Syahr Rajab: 496)

Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:
“Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.” (Fadhail Syahr Rajab: 499)

Selengkapnya hadis2 Nabi saw tentang keutamaan bulan Rajab yang bersumber dari para sahabat Nabi saw:
https://syamsuri149.wordpress.com/2010/06/12/hadis-nabi-saw-tentang-keutamaan-bulan-rajab/

Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw lebih banyak lagi. Yang ingin tahu silahkan baca dalam kitab Wasâil Asy-Syiah, bab keutamaan bulan Rajab, kitab Mustadrak Al-Wasai, dan kitab lainnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pencari kebenaran dan pencerahan.

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://www.alfusalam.web.id
http://shalatdoa.blogspot.com
http://islampraktis.wordpress.com

Free download Amalan, dan Doa2 di bulan Rajab, klik di sini

21 Responses

  1. Mereka yg mengatakan palsu hadis2 yg diriwayatkan oleh Ahlul bait (as) dan para sahabat Nabi SAW = mereka mengatakan bhw Ahlul bait (as) dan para sahabat memalsukan hadis atas nama Nabi SAW. Na’udzubillah, mereka itu sok tahu.

    Org2 yg mengatakan palsu itu tdk tahu diri, tidak mengukur siapa diri mereka itu? Sejak kapan mereka lebih tahu ttg Nabi saw dan tradisinya daripada Ahlul baitnya (as)?

    • @ IFADAH AMALIA : Mereka yg mengataka palsu itu tidak bisa dibilang sok tau… mereka seperti itu karna ilmu yang mereka pelajari. Kita hormati itu… mungkin ada benarnya Ukth …! Wallahu ‘Alam Bishshowab…. ! Karna kita pelajari sejaraj para sahabat dan tabiin, tidak sedikit dari mereka yang berpaling dari ajaran rasulullah SAW… apalagi kita…???? Sungguh …Ini merupakan Perbedaan yang Insya Allah membawa barokah kepada kita semua. Indah,. Damai,….. Jika kita sesama saudara seiman menjalanakan Islam dengan saling menghormati sesama…!! Afwan…!

  2. waduh begini ini kalau sudah tercampur paham wahabi sok Al-Qur’an Al-Hadits akhirnya ujung2nya tidak percaya sama kyai sama ustadz ehh malah percaya sama buku-buku yang beli di toko buku ( Emang Pondok Pesantren Gramedia apa ) wakaka..maju terus kyai…kalau enggak ngerti ngaji jangan baca buku anak kecil aja bisa kalau baca buku terjemahan..anak kecil nilai sarjana….tau ente….

  3. itulah salah satu tanda2 akhir zaman, byknya org “jahil” yg menyalahkan suatu kebenaran krn kejahilan mereka..lbh parah lg krn hanya membnrkan paham dia smt..

  4. Beribadahlah hanya karena Allah, jangan mengharapkan yang lain, apalagi untuk menjadi riya’, buat pamer, menunjukan siapa yg benar atau salah dalam beribadah

    Beribadahlah untuk mengharap ridho Allah aja :)

  5. siapapun, dimanapun, berlatarbelakang ilmu apapun, semoga menjadi bertambah semarak dinamika dunia ilmu… tetap menjalin persahabatan, tanpa comooh, hujatan,… tetap bisa bekerjasama tuk perdamian dunia…

  6. Alhamdulillah akhirnya nemu juga website ini…
    permisi ya copy-paste artikelnya utk disebarkan ke saudaraku seiman… semoga kita slalu dalam LindunganNya..Amin

  7. ya perbedaan itu wajar dan fitrah manusia…sob, tapi kalau sampai fanantik dan menyalahkan, merasa lebih al Qur’ani…itu masalahnya, karena menganggap yang lain bid’ah, sirik…(mohon pak Kyai bisa memberikan wacana dan pencerahan…), karena kitabnya juga beda-beda yang dibaca dan dipelajari..mungkin yang di utarakan pak Kyai dari kitab Fadhail Syahr Rajab, sedangkan yang lain pake kitab Al Hawadits wal Bida’ dan Majmu’ Al Fatawa…jadi ya mungkin beda juga pemikirannya..

    mohon pak Kyai bisa memberikan pencerahan…

  8. diatas: terutama Fadhail Syahr Rajab: 497, artinya hanya mandi sunah 3 kali di bulan Rajab, pahalanya sama dengan puasa Ramadhan 30 hari..????

    Puasa Wajib Ramadhan 30 hari kan pahalanya melebur dosa seperti bayi baru lahir, makanya ada Idul Fitri…

    benarkah..???

    pahala ibadah sunah sama dengan ibadah wajib..???

    kalo iya, mending ibadah sunah yang enteng ini saja ya dibanding ibadah Puasa Ramadhan yang berat..??

    mohon jawaban bapak yang memposting artikel ini atau siapa saja..

    terima kasih

    salam damai

    Islam Teduh, bukan Islam yang teriak2 di jalan

    • a.hidayat@ : Antum benar dengan mengatakan jangan menghujat kelompok tertentu. Hanya saja selama ini yang suka menghujat dengan membid’ahkan serta memusrikkan kelompok Islam lain diluar kelompoknya adalah golongan SALAFIYAH/WAHABIYAH {SAWAH}. Maka pantasnya merekalah yang di sebut Ahlul Bid’ah. Silahkan baca buku2 ini:
      1. Sejarah berdarah sekte SALAFI WAHABI, mereka membunuh semuanya termasuk Para Ulama. Pengarang : Syeikh Idahram. Penerbit :Pustaka Pesantren.
      2. Mereka Memalsukan Kitab-Kitab Karya Ulama Klasik, Episode Kebohongan Publik Sekte SALAFI WAHABI. Dengan pengarang dan penerbit sama seperti no 1

  9. aku orang bodoh,,,
    ikut nimbrung,,,,,,,,,,,
    ISLAM ITU AGAMA YANG LOGIS. harus disikapi dengan kritis dan bijaksana…. memahami apapun tidak skedar tekstual melainkan kontekstual….

    wallahu’alam

  10. Afwan, banyak sekali komentar yg hapus krn argumennya tdk logis. Afwan 3 kali, ada yg menyuruh baca kuning dan belajar bhs arab. Ana sdh belajar kitab kuning 25 thn yg lalu selama 7 thn nyantri di Bangkalan Madura, dan belajar ilmu Nahwu shorof selama di pesantren tsb, dan saya mendalami bhs arab di Fakultas Adab (Sastra Arab) IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dan hingga kini saya penerjemah dari kitab2 berbahasa arab ke dalam bhs Indonesia. Hehehe mana mungkin sy tdk bisa baca kitab kuning.

    Soal hadis dan ilmu hadis, hadis dhaif dan hadis shohih, bukan hal yg mudah bagi org awam. Para ulama ahli hadis saja (di kalangan sunni) berbeda pendapat soal tolok ukur keshahihan hadis. baca saja komentar dlm kitab Musnad Ahmad dan Mustadrak Al-Hakim.

    Mending ikut saja ulama dan pakar ilmu hadis. Tulisan tsb saya sarikan kitab karya ulama dan pakar ilmu hadis. Masing2 kita tentu berhak memilih. Biasanya yg getol mendhaifkan hadis2 Nabi SAW ttg keutamaan dan amalan bulan Rajab adalah kaum wahabiyah. Mana mungkin ada ulama yg mengungguli ilmu keluarga suci Nabi saw. Lagi pula yg lebih banyak mengetahui Nabi saw adalah keluarganya yg suci, bukan sahabat dan org luar.

    Tentang kita saja, siapa yg lebih banyak mengetahui, keluarga kita atau orang di luar keluarga kita?

  11. Yang ingin ngasah pikiran sekitar persoalan hadis2 ttg keutamaan dan amalan di bln Rajab, shahih atau dhaif? silahkan bergabung dan tulis komentar di:
    http://www.facebook.com/topic.php?uid=55699992009&topic=28449

  12. Duuhh..saya orang awam ttg agama..tp saya kurang sependapat kalo kita saling menghujat kelompok tertentu..Rasul saja tidak pernah menghujat (bersikap tegas dalam iman namun ttp memperlakukan mereka sbg manusia), bahkan bersikap sabar thd kaum penentangnya..juga dulu ada Imam mazhab tertentu yang sholat di wilayah Imam mazhab lainnya, dengan sangat mulia beliau mengikuti pandangan Imam tersebut untuk menunjukkan betapa persatuan dalam Islam adalah yang utama. Saya bingung justru kenapa kita yang hidup pada jaman jauh setelah beliau-beliau yang mulia (bahkan sangat mungkin ilmu kita jauuuuuuuuuhhhh bgt di bawaah beliau-beliau pastinya ) SANGAT MUDAH menghujat golongan tertentu. tentu kita bisa lebih sopan dalam menyampaikan perbedaan pandangan kita terhdap golongan tertentu meski kita tahu bahwa mereka salah..
    Marilah kita bisa lebih santun dalam menyampaikan pendapat kita, bahkan untuk berdakwah kita harus simpatik bukan dengan menghujat yang belum sependapat dengan kita..karena Islam mengajarkan kelembutan. Bagi kita yang dihujat pun tentu alangkah lebih mulia jika menyikapinya dengan santun bukan dengan emosi bahkan menghujat balik ( karena berarti tidak ada bedanya dengan penghujat itu juga)..betul..betul..betull..(versi ipin upin hehe)
    Mohon maaf klo tulisan saya kurang berkenan, mungkin karena keterbatasan ilmu dan kesantunan yang saya miliki..

  13. masya Allah umat islam sekarg lg di adu domba…. maslh rajab, jumlah shalat tarawih, sholawat, qunut, gerakan telunjuk….aduuh pusiiing… tolong sebgai panutan agama mustinya bisa mendamaikan suasana agar tetap dingin sejuk enk di pandang…sampai akhir zaman jg ga bakalan sama…yg namanya furuiyah. yo kita sama2 perbedaan dijadikan sebuah rahmah buikan bala bencana…persatuan harus di nomor satukan… silahkan yg memiliki argumen atw yg ilmunya udh meletok…saling menyejukan…amiin. islam bersatu…

  14. ciri khas hadist2 dhoif adalah terlalu banyaknya mengumbar pahala yang berlebihan.
    afwan, carilah hadist yang bisa di jadikan hujjah bagi semua golongan….

  15. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa mayoritas ulama di dunia senantiasa mengamalkan amalan2 di bulan Rojab,d Indonesia sendiri, ulama kita mencontohkan memperbanyak puasa,sedekah dan istighfar pd bulan ini.Yang tak kalah menarik yaitu perayaan isra mi’raj yg d dalam’y tidak lain tholabul ilmiJika ada yg menafikan amalan2 tersebut,maka sungguhlah itu merupakan kemungkaran,sebab Rojab adalah salahsatu dari 4 asyhurul hurum.Banyak hadits bahkan ayat al qur’an yg menerangkan keistimewaan asyhurul hurum.Jadi,sekalipun kita tidak mendapatkan hadits keutamaan bulan Rojab itu pada hadits sohih(melainkan dloif,BUKAN PALSU),maka amalan2/keutamaan tersebut sudah tercakup dalam hadits atau ayat yg menerangkan keutamaan asyhurul harom.Jika kita tetap menafikan’y,sama saja kita menafikan firman Alloh dan sabda Rosul.
    Selaku awam,hendaknya kita seperti gerbong kereta api yg senantiasa sambung menyambung mengikuti gerbong yg paling depan.Kalau tidak nyambung,mana mungkin gerbong tsb sampe tujuan.Demikian juga kita,hendaknya terus danp selalu mengikuti ulama yg keilmuannya bersanad sampe Rosul.Dan ulama2 yg senantiasa mengamalkan amalan2 di bulan Rojab itu justru mereka yg jelas sanad keguruannya. Sekalipun terdapat perbedaan diantara ulama,maka ulama Alloh tidak akan membawa umat pada jalan kesesatan,sebab itu hendaknya kita mengikut pendapat mayoritas ulama.
    wallohu a’lam.

  16. assalamualaikum….saudaraku seiman hidup mati hanya milik ALLAH SWT jadi apapun ibadah atau amalan yg kita lakukan hanya ALLAH yg bisa menilai dan menerima ibadah yg kita lakukan sepanjang ibadah itu tdk menyekutukan ALLAH . Mestinya yg kita perhatikan adalah saudara kita yg ilmu atau ibadahnya masih memprihatinkan mari kita rangkul mereka ke jalan ALLAH SWT. JANGAN MENGUSIK DAN BIKIN ORANG BINGUNG TERHADAPSAUDARA KITA YG IBADAHNYA KHUSUK DENGAN AMALAN MEREKA YG DI YAKINI ITU BENAR , MARI KITA MUKHASABAH……….WASSALAM

  17. Assalamualaikum… Aqidah adalah keyakinan yg timbul akibat dari Hidayah yg Allah SWT berikan. Ilmu yg kita kuasai tidak menjamin kita mendapat yg namanya Hidayah itu. Kita jalani saja ibadah sesuai dengan keyakinan kita masing2..Wassalamualaikum wr. Wb.

Leave a comment