Tiga Argumen Profesor Trisakti Soal Kebodohan AS Menghadapi Iran

Seorang dosen di salah satu universitas di Indonesia mengemukakan tiga argumen yang membuktikan bahwa langkah Amerika Serikat dalam menghadapi Republik Islam Iran adalah langkah yang bodoh.

Sebagaimana dilaporkan Fars News (2/5), Prof. Rodney Shakespeare, dosen tamu di Universitas Trisakti, Jakarta, dan merupakan salah seorang pendiri gerakan bernama Global Justice menilai pendekatan AS terhadap Iran sebagai pendekatan yang konyol.

Argumen pertama yang disampaikan Shakespeare untuk membuktikan ketololan Amerika terkait Iran adalah, sekalipun Washington tidak memiliki kantor kedutaan di Tehran tetapi mereka mengklaim mengetahui betul kondisi dalam negeri Iran. Tanpa memiliki sumber informasi pertama terkait Iran, pengetahuan warga Amerika tentang Iran tidak hanya salah, tapi tidak di update sejak tiga puluh tahun lalu.

Argumen kedua Shakespeare adalah, Amerika mengutamakan prasangka daripada analisa-analisa objektif. Berdasarkan hal itu, warga Amerika sekalipun memperoleh informasi yang benar dari Iran, mereka akan mengabaikannya. Mereka tidak mampu menerima realitas bahwa Revolusi Islam Iran berakar dalam dan bangsa Iran sekalipun ditekan sanksi, tapi saat ini mereka sedang berubah menuju masyarakat maju dari sisi teknologi.

Argumen ketiga, warga Amerika mengira sanksi yang dijatuhkan kepada Iran akan mampu menghentikan program nuklir damai Tehran. Namun kenyataannya, tidak ada yang bisa menghentikan kemajuan ini. Pada saat yang sama justru banyak negara yang mulai menerima Iran.

Di bagian lain catatannya, Profesor Shakespeare menilai bangsa Iran sebagai bangsa yang memiliki budaya dan peradaban yang tinggi, jauh berabad-abad lamanya sebelum pembantaian warga pribumi di Amerika dihentikan. Amerika, katanya, tidak bisa menggunakan bahasa arogansi dalam berbicara dengan Iran. (IRIB Indonesia/HS)

FREE DOWNLOAD DOA-DOA PILIHAN
Cara Praktis, Hemat dan Cepat Ningkat Rumah

Leave a comment